Sabtu, 01 November 2014

[Culinary Review] Dapur Gladies - Brownies Legit


Selamat pagi, ada yang suka coklat? Kue coklat dan kawan-kawannya? Kalau ada, kamu wajib baca postingan ini sampai selesai!

Apa coba ini? Hayo



Ada yang tahu apa itu? Semoga semua pada tahu, ya. Itu adalah Brownies Legit dari Dapur Gladies. Pertama kali aku tahu brownies ini bukan dari akun Twitter dia, lho. Melainkan dari temen aku Aya. Sekitar bulan Maret tahun ini, dia berkunjung ke Bandung dan kopdar sama aku. Sebelum ketemuan, dia ternyata nyari oleh-oleh dulu nih. Dan oleh-olehnya tak lain, tak bukan adalah Brownies Legit dari Dapur Gladies. Aya bilang kalau brownies ini enak banget sampe ngebela-belain beli sambil liputan. Hmm, aku jadi penasaran gimana rasanya sampe dibela-belain hahaha :9

Karena penasaran, aku kemudian tanya-tanya via WA sama Aya dan dia mulai cerita nama penjualnya Teh Gladies, mulai follow Twitter-nya, deh. Dan dari mulai saat itulah aku semakin penasaran, akibat postingan foto brownies yang terlihat yumss! Tapi karena harus antri puanjang aku rada susah untuk beli. Setelah sekian lama, sehabis Idul Fitri tahun ini, aku berkesempatan buat icip-icip makanan ini. Alhamdulillah, berkat rahmat Alloh yang Maha Kuasa, aku beli tanpa harus antri karena Teh Gladies buka garasi alias dia jualan di rumahnya yang hanya 500 meter dari rumah ku. Huahaha. Awalnya rada susah nyari rumahnya sampe nanya alamat via DM dan minta dijelasin (jujur aku tukang nyasar, hahah). Tapi pas on the site, beuh, gak usah nyari! You can smell it! Bau coklat yang bertebaran di jalan sekitar rumah Teh Gladies udah bisa menjadi penunjuk jalannya. Gak usah nyari, kecium pisan!



Sampe di sana, aku langsung beli dan foto-foto untuk ku masukkan ke blog. Sayangnya enggak sempet ngobrol sama teteh cantik nan ramah ini. So, wawancara dilakukan via email, syukurlah Teteh bersedia. Kalau enggak, aku repot harus nungguin open garasi lagi.



Semenjak mencoba pertama kali, aku langsung jatuh cinta sama Brownies Legit. Karena rumah aku deketan, aku beneran bisa ngerasain brownies yang baru mateng, anget dan yang cokelatnya meleleh. Dan variant Brownies Legit yang berhasil bikin aku jatuh cinta pada pandangan pertama adalah Brownies Legit Chunky Bar Dark Chocolate.

Tahu kan yang mana yang meleleh?
Pastinya bukan hati aku. Hahaha *slapped*

I am a huge fans of dark chocolate dan varian ini bener-bener deh bikin jatuh cinta yang sebener-benernya. Tepat seminggu sesudahnya, Teh Gladies buka garasi lagi. Pas ke sana kebagian rasa Oreo. Sirik betapa aku begitu mudahnya mendapatkan kue ini? Pindah ke Margahayu hahah

Post ini sudah dipersiapkan sejak bulan Agustus tapi baru dipost sekarang, kenapa?

Alasannya adalah biar aku bisa memberikan review yang full mengenai Brownies Legit. Kalau masalah rasa, aku sangat suka. Bener deh. Kamu makan ini rasanya kaya bukan makan kue. Tapi cokelat. Hahaha. Yes bener, aku pengen tahu dan nyobain cobaan kesabaran yang nunggu brownies sampe berbulan-bulan. 


Akhir bulan September, Teh Gladies open order melalui dua orang, yang satu via Gilang (salah satu temennya Teteh) yang satu via Admin (Gia). Aku coba dua-duanya. Cungguh! Order via Gilang, ternyata dibatas kuota. Aku enggak tahu tepatnya berapa. Masalahnya, dalam waktu kurang dari 10 menit. HABIS. Order dilakukan via Twitter, dan katanya "Maaf quotanya udah abis." *gigit panci*



Milo Cheese and Double Chocolate

Seminggu kemudian. Teh Gladies woro-woro mau open order via Admin Gia tanggal 26 September 2014 dari jam 7 sampai jam 8 pagi. Sejam aja, bok. Aku telat tiga menit dan admin menerapkan sistem first in first out (yang pertama masuk, yang pertama direspon). Aku nunggu, dengan sabar dan penasaran. Tebak kapan dibalasnya orderan aku? Seminggu kemudian :) dan aku nomor urut 177. Brownies yang aku pesan ada dua jenis: Milo Cheese dan Double Chocolate. Alhamdulillah, dua-duanya sampai dengan sentosa minggu lalu dan atos seep! Hahaha.



Untuk pembalasan pesan, aku akui ini terlalu lama. Ternyata admin sakit kemarenan. Tapi untuk pengiriman, jika dibandingkan dengan PO skincare yang biasa dilakukan (tiga-empat bulan) aku enggak ada masalah. Aku nunggu sebulan tok. :) Kenapa aku ngomong gini? Soalnya, aku sering liat Teteh mengeluh sama konsumen yang enggak sabaran dan admin aku lihat statusnya kadang meminta untuk konsumen agar sopan. Saran aku, jika kalian enggak mau menunggu untuk menikmati sesuatu dan enggak bisa sopan, mending jangan bikin orang lain emosi. Sebaiknya jangan pesan kalau enggak mau sabar. Kasihan yang jual, meski pun dibayar tetep harus tahu batasan. *jadi kebawa esmosih*

Aku udah nyobain empat variants rasa. Mana yang favorit? Aku pribadi, ya:
1. Chunky Bar Dark Chocolate
2. Milo Cheese
3. Double Chocolate
4. Oreo
Cinta pertama enggak akan terganti, iya, kan? Aku sarankan kalau mau merasakan sensasi meleleh, angetin aja Brownies Legit kalian sebentar. Enak kan cokelatnya meleleh gitu. *drolling* Alasannya? Dari atas ke bawah, dipengaruhi oleh rasa cokelatnya. Makin banyak makin enak di lidahku :P

Di atas aku sempat menyinggung wawancara sama Teteh. Apa isi wawancaranya? Rahasia ah, hahaha. Aku menanyakan beberapa hal biar kalian makin kenal sama Teteh geulis ini. Yuk kita simak:

1. Biar pembacaku bisa kenal lebih dekat sama Teteh, boleh enggak cerita sedikit tentang diri Teteh sendiri? Oh iya, kalau nggak salah, I have read somewhere, Teteh dulu pernah kuliah di NHI, ya?

Waaahh. Apa yaa.  Hmmm.
Gladies dari dulu memang aktif dan banyak ingin tau banyak hal, dari SD segala ekskul diikutin. Kayanya udah punya bakat seneng ketemu temen-temen baru dan mudah untuk beradaptasi dengan banyak orang. Selalu ingin jadi leader. Entah itu ingin jadi ketua kelas, ketua pramuka, aktif di OSIS, dll. Waktu kuliah pun aktif di HIMA, UKM, SENAT, Komunitas Lingkungan (Forum Hijau Bandung, Greeneration Indonesia, Earth Hour Bandung)


Efek positif dari semuanya kerasa banget. Bukan hanya  sekedar banyak temen, pola fikir juga jadi terbuka. Nah, iya benner. Dulu kuliah di STPB 2006 jurusan pastry. sekarang lebih terkenal dengan nama NHI, ya.


Dan semoga masih sama seperti Gladies yg dulu, tetep sederhana dan membumi. Aamiin.

2. Nah, pertanyaan selanjutnya, boleh enggak berbagi sedikit cerita asal muasal jualan di Dapur Gladies? Kenapa nama Browniesnya Brownies Legit bukan Brownies Gladies? Bagaimana caranya bisa berkembang sedemikian wah-nya sampe-sampe PO ordernya berbulan-bulan? Hihi (I feel lucky to live near by XD)


Dapur Gladies awalnya dari Blog tahun 2011. Tapi sekarang udah ditutup, karena mau diperbaharui. Suka berbagi resep. Resepnya juga bahan kul-tweet di Twitter, lengkap step by step berikut foto. Biasanya seminggu kemudian resepnya duah ada di blog. Enggak sekadar resep, cerita sehari-hari juga ada biar enggak bosen.


Perjalanan Dapur Gladies bisa muter-muter panjang nih kalau di ceritain. Gpp, ya? Hihihii.
Jadi setelah lulus pastry 2009, tahun 2010 Gladies lanjut kuliah lagi masih di kampus yang sama. Ambil D4 Administrasi Hotel. Seharusnya Agustus 2011 udah sidang. Tapi begitu selesai UAS dan sidang pengajuan judul, tergiur dengan tawaran dari temen, katanya ada TV baru di Jakarta yang butuh reporter. Bissmillah ikut interview, ternyata keterima. Akhirnya PA ditunda sampai 18 bulan karena harus kerja di Jakarta. Dengan segala pertimbangan, niat kerja di Jakarta untuk memperluas networking. Jadi, pas udah siap punya usaha sendiri mempermudah untk promosi. Kerja di TV jd kenal rekan-rekan media lain, artis, penyanyi, blogger, sampe anak-anak Twitter. Singkat cerita, resign dari TV, kembali ke Bandung untuk selesein kuliah. Tapi masih suka freelance liputan untuk beberapa TV. Salah satunya, pernah di TVone untuk program kuliner yang liputannya sampe ke pelosok, baking demo ke beberapa kota untuk salah satu brand margarine, dan kalau lagi santai.. Suka terima pesenan birth day cake juga. PA jadi enggak fokus.. Akhirnya dapat ultimatum dari orangtua, sebelum PA selesai enggak boleh liputan, enggak boleh buat kue :(


Udah niat fokus di PA, kemudian memutuskan untuk berhijab. Di titik inilah mendapatkan ujian. Batal kontrak dengan salah satu TV swasta untuk program kuliner, job MC banyak yang batal, EO yang mengadakan baking demo dengan salah satu margarine tersebut jg memberhentikan di tour terakhir di hari pertama baking demo. Alasanya, karena waktu itu Gladies sudah berhijab. Waktu itu sedih bgt. Bukan sedih karena ujiannya, tapi karna pandangan orang-orangnya soal hijab itu membatasi. Dari situ banyak berdoa dan yakin pasti ada kemudahan suatu hari nanti. Rezeki dari Allah, selesai sidang, kemudian revisi dan bulan Oktober mulai buat brownies lagi, waktu itu masih sedikit yang pesen. Dikumpulin dulu sampe 6-8 pax, baru dibuat. Produksinya seminggu sekali. Pake oven listrik yg muatnya 2loyang brownies. Gladies sendiri yg anterin browniesnya, naik turun angkot. Belanja ke pasar baru juga sendiri naik angkot. Waktu itu cuma punya sisa tabungan Rp 300rb, di pinter-pinter beli bahan biar cukup. Waktu itu buat brownies suka nangis, karena inget perlakuan orang-orang yang masih mandang sebelah mata.


Ke mana-mana kalau ketemu sama temen suka bawa tester brownies yang udah di potong-potong di kotak makan. Waktu itu baru keluarin varian original. Terus mulai kirimin sama temen-temen artis, selebtweet, blogger yang Gladies kenal. Setiap hari minimal kirim ke selebtweet atau artis. Supaya setiap hari si brownies ini jadi bahan pembicaraan di socmed, terutama Twitter. Sebulan sekali keluarin varian-varian baru. Supaya pelanggan lama enggak bosen dan selalu penasaran dengan yang baru. Makin lama followers nambah karena responnya positif semua. Akhirnya, makin banyak pesenan, mulai pake ovennya mamah yang muat 6 loyang brownies.


Brownies legit, karena coklatnya itu melimpah ruah banget. Dan Gladies lahir dan lama di Lampung. Di Lampung itu tradisinya kalau lebaran selalu ada lapis legit. Jadi deh dinamain Brownies Legit.
Waktu di awal enggak dapet dukungan orangtua. Tapi lama kelamaan seiring berjalanya waktu, sekarang udah di dukung banget. Alhamdulillah, tahun ini banyak kejutan. Mulai dari oven impian 3 deck akhirnya bisa kebeli dari hasil brownies, wisuda, bisa nyicil kendaraan pribadi. Tapi ke mana-mana masih pake angkot kok. Hahaha. Karena enggak bisa nyetir.

3. Varian rasa-rasa Brownies Legit ini unik banget dan kayanya udah banyak yang jadi 'followers' -nya nih. Dulu dapat dari mana inspirasi ya biar bisa bikin brownies yang uenak ini? 


Inspirasi banyak banget. Dari buku resep, Googling, cari tau yang lagi hepening apa. Lempar pertanyaan ke followers kira-kira ingin varian apa. Brownies kalau diulik dan dikembangin 100 varian juga bisa :)

4. Buat membuat kue yang enak, biasaya beberapa pastry chef punya kriteria bahan-bahannya biar rasa kue tetep enak. Kalau Teteh sendiri punya kriteria khusus nggak ya? Oh iya, Brownies Legit ini udah dapet label halal juga kan ya, gimana ceritanya bisa dapet label halal? Susah nggak? Dan kenapa harus pake label halal di saat, sorry, beberapa bakery besar nggak terlalu peduli sama hal ini (Dan as far as I know, banyak banget bahan dasar kue yang nggak halal).


Iya dong harus. Kualitas bahan itu yang utama. Terutama telur. Harus dipilih yang baru. Karena berpengaruh ke ketahanan brownies. Karna ingin buat kualitas premium, dark chocolate, butter, semuanya pake merek yang kualitasnya bagus.

Dpt sertifikat halal mudah, prosesnya sekitar 2 bulan. Waktu itu datang ke dinas koperasi, bilang mau buat PIRT & Halal. Alhamdulillah. Waktu itu lagi ada program dari dinas koperasi, di mana 100 merek dagang difasilitasi untuk PIRT dan halalnya. Jadi kita tinggal lengkapin berkas, hadir di setiap pelatihan dan seminarnya. Enggak repot bulak balik ke MUI dan dinas kesehatan. Udah gitu geratis.


Alhamdulillah...
Dan biar followers juga tau, meskipun masih home made, belum sebesar bakery ternama, Dapur Gladies itu serius dan bener-bener ingin konsumen merasa terjamin dan aman ketika membeli produk di sini. Karena memang dari awal udah niat ngebawa Dapur Gladies untuk jangka panjang, jadi untuk halal itu penting banget. Kalau kita mau ikut pameran di wilayah Asia, konsumen sudah menanyakan soal kehalalan produk.


5. Waks, ternyata pertanyaannya mayan banyak juga ya *ampuunn* terakhir deh, harapan dan rencana ke depannya buat Brownies Legit ini apa, Teh? Share dong, hehe

Ingin punya toko, aamiin
Ingin punya kafenya, aamiin
Sedikit-sedikit. Semuanya butuh proses. Ingin dari keringet sendiri. Meskipun banyak investor yang udah nawarin untuk join. Tapi belum tertarik akunya. Oh iya, kedepannya enggak akan buka cabang di kota lain. Dapur Gladies cuma ada di Bandung. Biar jadi khas dari Bandung :) Alhamdulillah. Belum genap 1 tahun, katanya brownies Dapur Gladies udah banyak yang suka. Semoga langgeng. Aamiin.

Aamiin buat semua harapan dan rencana Teteh Gladies di masa depan. Aku dukung banget terutama agar "Brownies Legit bisa jadi khas Bandung."

Saran aku, biar bisa menarik lebih banyak pembeli dan enggak repot, teteh coba buka order by web jadi enggak usah dicatet manual satu-satu. Atau tambah orang biar semua orang bisa coba dan bisa makan kapan aja, contohnya aku yang tiba-tiba pengen makan kue buatan Teteh, hiks.

Guys, kalau kamu mencari brownies yang enak, coba cek @DapurGladies di Twitter. Inget, harus sabar pesennya, ya. Jangan enggak sabaran dan harus sopan. 

Nah, segitu dulu ya obrolan tentang Dapur Gladies. Ada salam-salam? Ada titip rindu? Sok atuh, tulis di komen hahah.

Chunky Bar


Oh iya, Denger-denger terakhir Teteh mau meluncurkan varian baru dan brownies es krim. Semoga nanti bisa icip-icip deh. Hihihi

Thanks for reading,

Love
M~

13 komentar:

  1. enak mbak...beda banget bronis buatan semarang yak...kelihatanya legit banget itu bronisnya

    BalasHapus
  2. pengen bgt nyoba... iya ikut ngasih saran setuju klo bisa lewat web pesennya...

    BalasHapus
  3. kepengen nyoba.... setju sama saran yg tdi bisa pesen lewat web

    BalasHapus
  4. Mican, itu browniesnya minta dong :D

    BalasHapus
  5. Duh, jadi pengin ke sana kalau pas buka garasi lagi.

    BalasHapus
  6. Wah... sukses bikin ngiler ini sih. Btw, margahayu n margahayu raya deketan ngga teh? adekku tinggalnya di margahayu raya. Mau disuruh ngerondain kapan open garasi lagi. Hehehe

    BalasHapus

Wanna say something?
The comment is yours