Kamis, 20 Februari 2014

When Less is More and More is Less

Pernah kesel dan marah karena keinginan tidak ditepati?
Aku? Iya sering, termasuk sama Tuhan.



GettyImages

Kadang doa-doa kita tidak dikabulkan demi kebaikan kita sendiri. Masalahnya gak semua orang bisa sabar menerima penolakan permintaannya pada Tuhan. Termasuk saya.
Terbiasa untuk selalu mendapatkan apa yang saya mau dari Tuhan membuat penolakan bukanlah hal yang mudah bagi saya. Ketika Dia tidak mendengar dan memilih untuk menunda pengabulan doa yang kupanjatkan menjadi hal yang menyebalkan, sekaligus menyakitkan hingga membuat marah.

Dampaknya? Iya jadi males ibadah apapun jenisnya.

Lalu suatu hari, aku paham banget di depan rumah ada seseorang yang 'kekurangan' dari segi fisik.
Dia ga bisa jalan, ke mana-mana dia berpindah tempat dengan cara menggeser kakinya dari satu tempat ke tempat lainnya. Dia tidak bisa berdiri, apalagi berjalan. Di bayanganku, ketika dia menggeser kakinya dia akan terluka dan yang pasti bikin males. Beli nasi kuning pun nyuruh temennya buat membelikan.

Suatu ketika ketika pulang dari sebuah acara, adzan Maghrib berkumandang, saya santai dan ingin tidur, males sekali rasanya untuk ibadah. Lalu, orang-orang yang tinggal depan rumah, sekitar 4 sampai lima orang, berhamburan ke mesjid. Mereka muda dan gagah, tidak seperti kebanyakan lelaki yang ke mesjid yang biasanya tua dan ringkih. Seketika itu aku memperhatikan mereka berjalan dan saya melihat orang yang tidak bisa berpindah dengan mudah itu menghambur tak kalah cepat dengan orang lain yang menemaninya bersama-sama menuju masjid. Saya malu, dan merasa gagal pada saat yang bersamaan.

Aku dengan segala anugrah dari Tuhan, kalah dengan dia yang diberikan segala kekurangan olehNya. Kalah ketika tidak diberikan sesuatu yang diinginkan sementara orang lain sudah diberikan segala kekurangan semenjak lahir dan aku tetap kalah. Aku bukan hanya merenung. Aku menangis seketika. I feel like a failure. He showed me when less is more and more is less become real things. 


GettyImages

I feel like slapped many times. But thank God, untung Tuhan telah menunjukkan hal ini, karena jika tidak mungkin saya akan berhenti bersyukur.

Dear God,
Please take me back to Your side, I beg you.


Alloh blessed you all,


D

4 komentar:

Wanna say something?
The comment is yours