Pages - Menu

Jumat, 08 Agustus 2014

Jilboobs: Pro atau Kontra?

Sambil ng-admin dan kerja, pagi ini aku baca beberapa tulisan di internet tentang JilBoobs yang kesemuanya memberikan tendensi buruk. Semacam, you gave it a bad name. Dan jujur aja, aku cukup dibuat cengar-cengir ironically sih dengan apa yang ditulis baik di blog personal, media nasional, dan lain-lainnya.


Tiba-tiba, ada pertanyaan, apakah aku, secara personal, pro atau kontra dengan JilBoobs? Jawabannya, aku enggak mendukung atau pun menolak hal itu. Kenapa? Karena selalu ada dua sisi yang berbeda dari suatu hal. Ini terdengar cliche, tapi begitulah adanya. Yuk mari ikuti aku untuk memahami fenomena ini untuk mengetahui apakah kita sebaiknya pro atau kontra.

JilBoobs memang salah secara syariah. Dan sejak istilah 'mengerikan' ini menjadi populer, banyak sekali yang mengekspose foto-foto para pengguna hijab yang menunjukkan pakaian yang mereka kenakan sangat-sangat jelas memperlihatkan lekuk tubuh mereka (aku yakin yang share enggak minta izin dulu buat melakukan ini. Sehingga secara etika, hal ini tidak boleh dilakukan).

Pertanyaan aku, apakah sudah ada yang melakukan konfirmasi dan wawancara kepada para pengguna JilBoobs? Pertanyaan seputar 5W 1H deh, karena yang aku baca sejauh ini cuma penilaian bahwa ini salah, itu salah, semua salah dan isinya mendiskreditkan para pengguna JilBoobs. Sebenarnya menurut aku, jika kita hanya memberikan pendapat tanpa melakukan konfirmasi untuk mendengar alasan mereka atau pun mengetahui alasan-alasan kenapa pakaian seperti itu bisa dikenakan, sama dengan kita sudah suudzon sama mereka. Seingat aku, suudzon itu dosa. Jika pengguna JilBoobs dosa karena cara berpakaiannya tanpa merugikan siapa pun juga dan kamu berdosa karena telah suudzon, bahkan memfitnah hingga merugikan orang lain dengan menyebarkan foto tanpa izin, lantas siapa yang lebih berdosa? Aku yakin sih, jawabannya yang kedua.

Dan pertanyaan kedua dari aku yang cukup konyol, itu yang ngeshare fotonya kenapa bisa punya banyak banget? Laki-laki pula dan sembarangan nge-share. Itu koleksi atau gimana? Jika, misal, kamu berpikiran kalau JilBoobs itu salah secara agama, bukankah agama juga melarang untuk menyebarkan aib-aib orang? Bukankah sebaiknya menegur dengan baik-baik bukan menyebarkannya? Dan kenapa kamu mencari-cari aurat? Bukankah aurat itu jelas-jelas HARAM untuk dilihat? Apakah dengan menyebarkan foto-foto itu lantas kamu menjadi benar? Jika alasannya untuk memberikan efek jera, aku rasa itu tidak bijak dan malah akan menimbulkan luka psikologis pada mereka yang fotonya di-share. "Dewi, gue share tapi tetep disensor kok." Iya disensor, tapi masih ada yang kenal, kan? Dan karena masih ada yang kenal, ya lo tetep nyebarin aib, kan?

Terlebih lagi buat aku, bahkan ada yang cukup keterlaluan, ada yang menyebutkan penggunaan JilBoobs haram. Alamak. Jujur aja, aku juga pernah pake baju ketat. Alasannya karena badan aku bongsor dan berat badan ku cepet naek. Jadi baju baru beli udah sempit lagi. Aku juga pernah memperlihatkan lekuk bagian tubuh tertentu, tapi hal itu terjadi TIDAK disengaja. Bisa jadi itu karena tersibak lah, apalah. Dan aku tanya, jika (orang yang kamu anggap) para pengguna JilBoobs itu memberikan dua alasan di atas apakah akan dibenarkan dan diizinkan oleh kalian? Jika jawabannya tidak, maka anda cukup egois, c'mon shit happens, Guys! Kadang hal buruk bisa aja terjadi.

Bahkan, ada yang bilang, "Udah lo buka aja kerudungnya! Nggak usah pake kerudung lah!" and I was like, SERIOUSLY? Jujur, pake kerudung itu bukanlah hal yang mudah. Memutuskan berkerudung itu memerlukan pertimbangan yang panjang walau kita tahu hal itu harus. Tapi tetap saja nggak gampang. Dan itu yang harus kamu pertimbangkan dan hargai. Pengalaman aku dulu sebelum berhijab, bukan hanya niatnya aja, duit pun harus siap jika mau berhijab. Baju seragam, baju sehari-hari, dan lain-lainnya. Itu nggak membutuhkan uang yang sedikit, banyak! Dan pada akhirnya, di masa-masa awal penggunaan hijab, aku harus tetap menggunakan baju sebelum berhijab tapi didouble dengan jaket atau lainnya. Hal ini juga harus kamu pertimbangkan. Dan ketika kalian mengatakan hal ini di social media dan jaringan internet yang penggunanya kebanyakan remaja, termasuk para remaja perempuan yang berencana untuk berhijab, pernahkah kamu pikirkan apa yang akan terjadi sama mereka? Kebayang jika tiba-tiba mereka menunda atau bahkan membatalkan untuk berhijab karena tuntutan yang terlalu banyak dan kata-kata kecaman yang rada tidak beretika? Seorang saja batal menggunakan hijab karena keriuhan ini aku udah ngenes, bayangkan jika kalian membatalkan niat ribuan orang untuk belajar menutup aurat demi mematuhi perintah Alloh SWT karena perkataan yang tidak dipikirkan dengan baik ini? Naudzubillah.

Selain itu, apakah seseorang ketika melakukan sesuatu langsung benar? Cuma Alloh yang selalu benar, manusia tempat kesalahan, cuma orang munafik doang yang sangat RIYA bisa bilang, "Aku selalu benar." Para pengguna hijab ini harus diberikan kesempatan untuk belajar dan pastikan kamu juga bisa membimbing bukan cuma MENGHUJAT. Dan jangan lupa, kalau kamu mau orang lain berlaku baik, nggak bisa kamu cuma menuntut hal baik tanpa melakukan hal yang sama. Nggak bisa kamu menuntut orang menggunakan hijab sesuai syariah tanpa berkata-kata baik dan hanya bisa menghujat.

Lebih mengerikan lagi, aku membaca sebuah tulisan yang memberikan gambaran sangat jelek mengenai JilBoobs. Di sana dituliskan, "Lo enggak boleh pake JilBoobs karena mengundang hasrat pria bla bla bla bla...." ada lagi tulisan yang sering aku temui, "Perempuan yang berhijab itu jauh lebih cantik dan lebih menarik." Guys, semua hal mengenai perempuan diatur hingga ke yang paling butiran debunya. Sementara, para pria, apa mereka menuntut diri mereka sendiri untuk menundukkan kepala ketika melihat perempuan yang seksi? Kagak. Bukannya menundukkan kepala, tapi malah melotot. Apa melotot itu bener? Enggak lah! Bahkan sering kali, seksi nggak seksi, cowo tetep aja melotot lihat cewe. Berhijab atau pun nggak, secara natural, perempuan selalu menarik di mata laki-laki. 

Pada akhirnya, ketika fenomena ini terjadi, banyak hal yang perlu dibenahi. Dan ini bukan sekadar bagaimana seorang perempuan berpakaian saja, tapi juga bagaimana seseorang berpikir dan menilai. Jika kita hanya mau menilai terus menerus tanpa mau memahami apa yang terjadi dan mengubah perilaku, bukankah itu juga hal yang tidak baik?

Saran aku, jika ada seseorang di sekitar kalian, yang menggunakan hijab dengan cara yang salah, jangan cuma bisa menghujat, cobalah berbaik hati untuk menasehati dengan baik. Nasehati, tuntun dengan baik hingga dia bisa menutup auratnya dengan benar.

Dan nasehati juga diri sendiri untuk tidak hanya bisa berkata-kata buruk, mengecam, menyebarkan aib orang, dan menghujat tanpa dipikirkan dengan baik, karena mereka pun para pengguna hijab yang sedang belajar ini, tidak pernah melakukan hal itu pada kalian. Kenapa kalian harus sejahat itu?

I don't claim that I am the only person who can say it right, aku bukan orang yang pintar agama. Bukan sama sekali. Hanya saja, aku mendukung semua perempuan untuk belajar berhijab hingga akhirnya mereka bisa melakukannya sesuai dengan syariah.

Sekian pendapat aku. Semoga hal ini bisa menjadi renungan dan pembelajaran untuk kita bersama.


Thank you for reading,

M~

PS: Aku berpikir bahwa penggunaan istilah JilBoobs itu salah dan mendiskriminasi para muslimah. Ada yang punya ide biar aku replace or can we delete it completely?

29 komentar:

  1. Menarik, kalo buat saya pro atau kontra, saya sendiri sebagai lelaki, harus berpedoman kepada Al-Quran saat ingin menilai atau menuntun seseorang, saya harus kembali ke (QS: 66:6), untuk saya dan mungkin untuk Islam pun melarang yang namanya berlebihan, dalam masalah ini saya cukup kontra dengan JilBoobs ini, disisi lain pihak yang tidak betanggung jawab pun yang mempublikasi ulang saya kontra. Semua pun hak prerogatif :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hak prerogatif memang dimiliki setiap orang. Hanya saja sebaiknya setiap orang bertanggung jawab atas haknya dan paling penting tidak merugikan orang lain. Thank you for visiting :)

      Hapus
  2. emang lagi fenomenal benget noh jilboobs, gimana gitu sih liatnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku sendiri liatnya risih sih kalau emang orang tsb dengan sengaja memerkan, tp kalau misal yang masih belajar sih masih saya maklumin :)

      Hapus
  3. jujur sebagai lelaki normal klo liat yg begituan basti timbul sesuatu tp nyong sendiri kadang risih juga klo nemuin yg begituan... secara moral juga kurangpantes.. salam mba'e.

    BalasHapus
  4. menarik, Kak. thanks udah sharing tentang ini :)

    BalasHapus
  5. menurut sy ini krn belakangan terlalu sering muncul trend berhijab. trend? bukankah hijab memang wajib bagi wanita muslimah? menerut sy, orang yg 'sengaja' memakai hijab dgn memamerkan lekuk tubuhnya ini hanya sekedar ikut2an trend. dia sudah terbiasa memakai pakaian ketat, lalu ikut2an berhijab. jadilah seperti ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau trend sih saya kurang paham ya. Karena satu pun yang ada di foto yang dishare di akun social media dan portal berita, tidak ada satu pun yang saya baca memberikan keterangan. Atau mungkin terlewat saya baca.

      Semoga aja saya tidak termasuk yang ikutan trend. :) Mohon doanya. Terima kasih sudah membaca ya, Kak.

      Hapus
  6. ya sebaiknya dari wanita dan priany harus sama-sama saling menjaga. Para priakan sudah diingatkan juga untuk selalu menjaga pandangannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, keduanya harus sama-sama menjaga. Terima kasih sudah baca, Nafi.

      Hapus
  7. wii selalu suka gaya tulisanmuh, ia aku juga setuju jilboobs itu ungkapan yang sarkasme banget. Sebagai sesama muslim kita bersaudara, muslim yang baik seharusnya merangkul gak seharusnya posting sana-sini MENGHUJAT mereka yang mau belajar lbh dalam ttg islam. Setuju sama kamu,, :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasi Viya :*

      Iya harusnya saling merangkul, aku ngeri liatnya, ungkapan sarkasme dengan label buruk begitu mudah diberikan. Mengerikan.

      Hapus
  8. Wah Jilboobs akhir2 ini beritanya selalu meresahkan (ehem.. yaiyalah bikin resah kaum adam). Di portal2 berita mereka nampilin foto2 cewek jilboobs tanpa sensor. Parah! Pasti tuh gak punya izin dari yg punya foto krna cuma nyomot foto2 yg beredar aja.

    Kalo menurutku sih biasa aja teh, kalo perihal etika dan hijab itu 2 hal yg gak selalu harus berbarengan, gak smua cewek berhijab itu beretika. Tapi tentang penggunaan jilbab yg menjadi tren malah ada bagusnya, para wanita mulai menutup auratnya, ya walaupun muncul istilah2 jilboobs ini. Cewek pasti bakal risih dan mulai memperbaiki cara berpakaiannya. Jadi jilboobs gak usah di hujat, biarin aja. Cuma cowok juga harus jaga pandangannya. Gak usah nyalahin jilboobs, kalo ada yg masih terganggu dengan itu ya emang otaknya aja yg kotor. Hahaha XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Otak kamu enggak kotor, kan, Er? :))

      Makasi udah baca, ya.

      Hapus
  9. keren tulisannya kak :D
    ya semoga mereka yang hijabnya belum syar'i segera menggunakan hijab yang syar'i dan mendapat manfaat karena mengenakannya Aamiin :3
    begitu juga sebagai pria dapat mengendalikan dirinya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, allohumma aamiin. Terima kasih sudah baca :)

      Hapus
  10. bener banget <3 gak seharusnya main judge gitu aja :)
    karena setiap orang punya probadi yang berbeda :) positive thinking aja mereka sedang berproses untuk menuju ke yang lebih baik lagi ;)
    yang nentuin bener atau salahnya nanti toh bukan kita kita :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, kalau ada sesama muslim yang sedang salah, bukannya sebaiknya kita memberikan dukungan dan doa. Bukan malah men-judge macem2 :)

      <3 thanks ya

      Hapus
  11. Kalo menurut saya sih jilbab digunakan buat menutup aurat, oke bagian kepala ditutupi, tapi kenapa badannya dibungkus? Udah macam lemper aja.
    Saya sih kontra.

    BalasHapus
  12. Dukung yang berjilbab...kalo boobs enggak hehe dukung semua kebaiakn kalo kejahatan enggak setuju...yang menyebarkn penjahat tu mbak hemz kejam mereka.... kasihan yg gak tau apa".... smga Allah melindungi wanita" Sholehah dan memberikan kesabaran dan ketabahan aamiin ^-^

    BalasHapus
  13. Apa pun model pakaiannya, yang penting menutup aurat dan tidak mengumbar syahwat. Itu saja.

    BalasHapus
  14. Good mind. Thanks for comment in my post: http://zulfa-rahmatina.blogspot.com/2014/08/kepada-saudariku-pegiat-jilboobs.html :))

    BalasHapus
  15. Jelas dan tegas kudu ditolak neh JILBOOBS....

    BalasHapus

Wanna say something?
The comment is yours