Minggu, 15 Desember 2013

Playing With Deconstruction: TV Shows With It

Hi! Rasanya sudah beberapa lama tidak bicara dekonstruksinya Derrida.
Beberapa hari ini ada hal yang menarik buat saya, dan itu tentang dekonstruksi. Kebanyakan (beberapa) orang mengaanggap bahwa dekonstruksi hanyalah bagian dari filsafat. Tapi, ternyata dekonstruksi dimainkan juga dalam sastra. (Mari kita sebut ini sebagai dimainkan, biar lebih santai aja sih alasannya mah) Buahahah.

deconstruction [ˌdiːkənˈstrʌkʃən] n (Literary & Literary Critical Terms) a technique of literary analysis that regards meaning as resulting from the differences between words rather than their reference to the things they stand for. Different meanings are discovered by taking apart the structure of the language used and exposing the assumption that words have a fixed reference point beyond themselves. (Collins Dictionary)

Dilihat dari pengertian di atas, kita bisa mengambil kesimpulan sederhana bahwa dekonstruksi adalah tentang bagaimana sebuah karya sastra yang sudah ada di buat ulang (my simple words for it) dengan memberikan sebuah makna yang berbeda. Pembuatan ulang yang melibatkan dekonstruksi, saya katakan demikian, karena dalam dekonstruksi (bisa dibilang) sebuah karya unsur intrinsiknyadipereteli dengan sedemikian rupa hingga mengubah makna yang sudah ada sebelumnya. Kebanyakan, para penulis yang saya ketahui bermain dengan tokoh dan plot.

Nah, akhir-akhir ini kalau kawan-kawan mengikuti beberapa serial TV Amerika yang sedang booming, mereka bermain dengan dekonstruksi. Dekonstruksi yang menurut saya sangat apik dan cantik. Serial TV apakah itu?

1. Elementary Sherlock
Kita semua tau seperti apa dan bagaimana Sherlock Holmes dituliskan oleh Sir Arthur Conan Doyle. Pada saat pertama kali menonton serial TV ini, saya hanya menyadari ada sedikit jenis perubahan. dr. John Watson, berubah dari seorang pria, menjadi perempuan dengan nama dr. Joan Watson. Lalu setting UK yang diubah menjadi US. Itu, simple. Pada awalnya, menurut saya, cerita ini hanya sebuah rekonstruksi cerita yang diadaptasi agar sesuai dengan setting waktunya. Sisanya hampir sama dengan cerita aslinya. Kita bisa memprediksi bahwa dalam sebuah cerita Sherlock ada musuh bebuyutannya, Moriarty dan satu-satunya perempuan yang dicintai Holmes, Irene Adler. Akan tetapi, setelah beberapa episode tokoh Moriarty yang merupakan musuh bebuyutan dari Holmes, berubah secara mengejutkan menjadi yang dicintai Irene Adler. Love and Hate in the same person.


Image credit to CBS


2. The Grimm
Canon kedua yang didekonstruksi adalah Grimms Märchen atau lebih kita kenal sebagai Kumpulan Dongeng Grimms. Di awal, seperti biasa, mungkin saya yang kurang ngayal wwkwk. Saya hanya mengira bahwa ini adalah sebuah adaptasi biasa. Apalagi pada saat episode pertama yang terang-terangan diadaptasi dari The Little Red Riding Hood (Rotkäppchen). Akan tetapi, mendekati bagian terakhir dari season pertama, Ada cerita Cinderella, yang menjadi jahat dan tidak mencintai sang Pangeran. Ini lumayan bikin kaget dan takjub.

Grimms Märchen adalah sebuah kumpulan dongeng dari Jerman, dan tentunya serial TV ini tidak luput dari penggunaan bahasa Jerman dan (jreng) sentuhan ajaib Hitler. 


Image credit to NBS


Keduanya menjadi serial TV yang saya (dan banyak orang di dunia) sukai. Saya melihat, entah kenapa, ada beberapa kerinduan pada semua orang tentang apa yang terjadi di masa lalu karena dekonstruksi yang banyak terjadi belakangan ini. Bukan cuma dalam karya sastra, tapi cabang aspek lainnya, termasuk fashion, fotografi, arsitektur dan kawan-kawan. Tapi tentunya, kerinduan ini bukan semata tentang cerita lalu yang ingin mereka hidupkan kembali. Ada beberapa hal yang ingin diubah oleh beberapa orang, tentang apa yang terjadi, walaupun memang hal ini terjadi secara unconscious. 

Post ini saya tulis dengan pemahaman yang tidak terlalu banyak tentang dekonstruksi Derrida. Jadi, jika ingin memberikan saran dan kritik (plus keripik) I will be glad! Dan buat mereka yang mau belajar tentang dekonstruksi, saya sarankan untuk membaca Sherlock Holmes dan Kumpulan Dongeng Grimm dalam versi original dahulu. Lalu kemudian setelah itu, silakan tonton Serial TVnya di CBS dan NBS.


Thanks


D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wanna say something?
The comment is yours