Minggu, 29 Desember 2013

Dear Anonymous Comment (a Response to Anonymous and Why People DO It)


I promised you, to all of my readers, to response every kind of critic in a good manner. And, is critiquing using an anon account is a good manner? Sure it is not. So, please forgive me and my words for responding this critic manner-less. 



Hi Anon, aku rasa kamu kurang piknik. Kita piknik yuk sesekali ke mana gitu, biar kamu gak terlalu banyak meributkan beberapa hal gak penting semacam ulang tahun orang kaya gitu? Lemme tell you something, orang yang berbahagia hidupnya, daripada menghabiskan waktu bertanya kenapa tentang kebahagiaan hidup orang lain prefer untuk ikut berbahagia. Sungguh, aku mencoba untuk membayangkan setting ini dengan sebaik-baiknya. Kalau aku merayakan ulang tahun dan mengundang kamu, mungkin dikau akan menghabiskan waktu di pesta dengan bertanya tentang berapa sih umurku dan merusak suasana pesta. Kata Mama,  "Jangan menganggu orang lain kalau kamu gak mau diganggu. Jangan merusak kesenangan orang lain kalau kesenangan sendiri gak mau di rusak." is it clear? 

Kalau kamu mau memberikan feedback sama aku dan berharap akan direspon silakan tinggalkan nama dan alamat (web atau email), jangan lempar batu sembunyi tangan. Kalau cuma mau jadi pengecut, gak usah banyak omong. Pendem semua omongan kamu, dan jadilah tukang gali perasaan sakit hati. Tukang gali batu juga boleh deh, bebas loh. 

Kalau mau mulai berbahagia, mulai lah dengan merayakan kebahagiaan orang lain, dan pikniklah. Jangan jadi orang kurang piknik. 

Menurut peribahasa, 'Sepandai-pandai tupai melompat sekali terjatuh juga.' mau anonim juga tetep aja IP address bisa dicari. *udah ketemu loh* Nanti kalau kamu ketemu aku, pura-pura aja gak ada masalah. Aku juga nanti mau pura-pura gak tau kok kalau kamu ngepost anonim.

So please lemme explain to you why I said it is seventeenth birthday. Semua cewe gak ada yang pengen tua men. Cowo juga sama gitu loh. So, gue ntar mau ulang tahun ke 100pun bakalan bilang kalau itu 17. See the poin hey anon? We will trying so hard, so we can be young for-EVER. Atau kamu lebih memilih jadi tua dan ngebangke? Silakan sih, bebas.

Katanya biar awet muda, kamu harus bahagia loh, Anon. Salah satu cara untuk berbahagia itu adalah dengan ngucapin selamat ulang tahun sama gue, ngasih kado, ikutan GA biar dapet kado balik. Bukan malah marah-marah gak jelas kaya gitu.

"Gak lucu," gue minta maaf kalau postingnya gak lucu. Mungkin lo bukan target readers blog gue yah, so please be my guess, kasih tau lo mau baca apa di sini? I will post it to you loh, serius. Gue memperuntukan blog ini untuk orang ceria yang doyan piknik dan butuh ingpo tentang literature, media sosial, makanan dan beauty. Btw, kalau masalah garing, post gue buanyak banget yang garing dan gak lucu. Mau komen juga? Ditunggu loh, An.

Btw, thanks ya Anon. Ngebuka mata banget loh. Seriusan. Lain kali please commenting in a proper way ya. Serius deh. If you wanna slap me, do it right. Or you might only slap the wind or slap your self.

Respond for Anon end here next is some semi scientific content XD

------


So, why actually people use Anon?
Pertama karena mereka mau memberikan respon negatif dan mau berlindung di balik anonnya itu.
Anon cenderung ingin membuat respon yang provoking, and challenging buat seorang writer. It must be because the post is dumb and open for anonymously response. Jujur, memang posting 17 tahun itu sedikit "lucu" Nah, itu memang buat lucu-lucuan dan gak serius. Aku pun nulisnya sambil cengar-cengir. But for those who participating, if you are (in the future will be the winner in the end) aku bakalan kirimin kok hadiahnya. So, please participating in this GA happily. (Hadiah buat previous GA juga udah diterima sih kalau gak salah, silakan tanya pemenangnya aja).

Kalau di twitter atau FB, anon ini dikenal dengan nomention XD
Did I do nomention? Iya. Tapi setelah itu gue bakalan PM orangnya atau direct mention or comment sama orang yang bersangkutan. If it you are going to do same way to me please send  me email. Udah tau kan maan email gue? Nih jaga-jaga kalau lupa, mahadewiii@gmail.com atau isi aja contact moi form di bagian kanan ya man.

Akhir kata cuma mau bilang, selamat berbahagia dan berlibur akhir tahun. Kamu juga hey Anon, piknik deh. Lo tau kan gue jarang piknik tapi masih bisa ketawa dan bahagia. Jangan kalah dong mannnn...


Thanks for anoniming,

I love you Anon....

6 komentar:

  1. anon or heters adalah pengemar gelap kita yang munafik. udahh sihh gitu aja nangapinya. makin banyak yg begitu makin terkenalah kita, santai ajaaa, jgn di bawa serius, kalo mereka yg serius mah biarin aja, hahaha

    btw artikelnya bagus, jujur banget, enak di baca heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Ichsan, makasi dah mampir kak~
      Ini biar jadi satu post buat yang mau nulis anon.
      Saya mendorong mereka untuk bicara lebih berani aja kak.

      Makasi yah, semoga bisa semakin bagus tulisannya :)

      Hapus
  2. lebih parah kalau anonim, komennya cuma nice post doang.
    itu ngapain komen sih.

    BalasHapus
  3. Anon, komen gak penting. Duh, bakteri banget deh. Blogku dulu juga sering dihampirin anon-anon gak jelas, udah gitu postingnya ngehina-hina doang.

    Intinya kalo anon tapi komen negatif, mereka itu #uhuk pengecut :)

    BalasHapus
  4. Sumpaaah deeh mbaaa, ini tulisan bikin aku merem melek..
    Alhamdulillah, sampe skrgbaku blm pernah ketemu sama si anon..
    Yang sabar ya mba^^

    Btw, salam kenal :)

    BalasHapus
  5. Numpang piknik pertama kali disini ahhh... hawanya segar kanan-kiri warna-warni cerah :D

    BalasHapus

Wanna say something?
The comment is yours