Jumat, 12 Agustus 2011

Untuk Dia: Kekasih dan Kopi

Untuk dia, yang menjadikan segelas kopi kekasihnya di pagi, siang dan malamnya

Aku tidak sedang ingin berfilosofi tentang secangkir kopi yang tidak aku minum selama bertahun-tahun.
Kopi yang seakan kau jadikan candu, yang kau rindukan, yang kau jadikan kekasih...dan kau yang aku jadikan dalam hatiku satu-satunya kekasihku...

Bagaikan caffein di dalam segelas kopi, kau memacu jantungku dengan cepat.
Seakan berlari cepat dengan nafas penuh dan impian setinggi tujuh lapis langit...aku mengejar mimpi-mimpi imajiner sebatas cinta yang hidup...
Dalam rasa pahit di tiap teguknya, dan sensasi getir yang tipis ditiap tetes terakhirnya dalam secangkir rindu yang sederhana..
Rasanya tanpa gula sedikitpun, bibir ku dapat tersenyum tipis dan layaknya mencandumu...aku menginginkanmu setiap saat...

Rasanya, dengan engkau sebagai kopi dan candu ku..hanya butuh tiga detik untuk kembali mencintaimu...
Sayangnya, aku tidak menjadikanmu kekasihku di pagi, siang, dan malamku layaknya engkau menjadikan kopimu kekasihmu...
Jika aku punya untuk bernafas selama satu putaran bulan dalam sehari...maka seluruhnya akan aku habiskan untuk mencintaimu sebagai kekasihku...


PS: hanya butuh tiga detik untuk mencintaimu.. Lalu 24 jam sehari dan 7 hari seminggu untuk menikmati rindu tanpa dasar..