Jumat, 30 Desember 2011

Pendidikan dengan Nilai Sunda, Ketika Aku Menjadi Anggota DPD Indonesia dari Jawa Barat

Sulit memikirkan apa yang harus dibagi dengan anggota DPD RI dan masyarakat. Melihat dari sudut pandang berbeda, titik yang tidak terlihat oleh orang lain.

Pikiran melayang pada headline surat kabar yang mengatakan bahwa pendidikan di Jawa Barat gagal. Pendidikan Jawa Barat report-nya merah! Kok bisa? Disaat mall-mall baru hadir, ditambah Sekolah Internasional yang sekarang menjamur di beberapa kota besar Jawa Barat. Ditambah Koalisi Pendidikan Kota Bandung (KPKB) berkesimpulan pendidikan di Kota Bandung telah gagal menjalankan kewajibannya. Semua indikator penilaian pendidikan dinilai bernilai negatif. Dan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Jawa Barat lebih rendah dari angka partisipasi nasional!

Kegagalan pendidikan=kegagalan perabadan! Pendidikan berpengaruh pada semua segi. UNESCO melihat pendidikan sebagai  kunci membangun dan memperbaiki bangsa.

Jawa Barat,  daerah dengan nilai kebudayaan dan peradaban yang tinggi(termasuk faslafah pendidikan). Tapi Falsafah itu tidak tercapai jika dibandingkan dengan  kenyataan. Bukan masalah Depdiknas saja tapi Jawa Barat, masalah DPD RI dari Jawa Barat.

Sebagai anggota DPD RI akan saya suarakan "REFORMASI PENDIDIKAN JAWA BARAT! SELAMATKAN NILAI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAWA BARAT!" Bukan hanya suara keluar, tapi jalan keluar. Lihat nilai-nilai pendidikan Sunda dan Indonesia yang  terlupakan, melemah. Mengapa menggabungkan nilai pendidikan nasional dan sunda? 1.Proses perbaikan pendidikan harus memerhatikan nilai-nilai lokal, 2. Agar  pendidikan dan kebudayaan bersatu, memperkokoh Jawa Barat!

Ki Hajar Dewantara mewariskan nilai pendidikan nasional yang sangat penting: di depan memberikan teladan, di tengah membangkitkan semangat, di belakang memberikan dukungan. Pendidikan diciptakan oleh orang baik yang menjadi panutan, mampu menggugah semangat dan memberikan dorongan moral dari belakang agar orang - orang disekitarnya dapat merasa situasi yang baik dan bersahabat. Sehingga kita dapat menjadi manusia yang bermanfaat di masyarakat. Dan dimaksud di sini adalah guru. Siapapun bisa menjadi guru, termasuk anggota DPD sekalian yang terhormat.

Dan menjadi guru yang baik, akan menghasilkan murid yang baik pula. Nilai Sunda melihat bahwa seorang manusia harus mencari pendidikan setinggi-tingginya, pengkuh agamana, luhung elmuna, jembar budayana agar terbentuk masyarakat yang Cageur, Bageur, Bener, Pinter, Singer. Akan saya jelaskan tentang konsep Cageur, Bageur, Bener, Pinter, Singer di bawah ini dalam bentuk realisasi.

Cageur artinya sehat (jiwa dan raga). Menciptakan proses pendidikan yang menyehatkan jasmani dan rohani.

Bageur artinya baik. Hal ini menyangkut tata krama yang mesti diajarkan bukan hanya di sekolah, tapi juga di rumahSunda mengenal tiga jenis perilaku:kepada sesepuh, seumuran dan lebih muda. Setelah bageur ada kata pinter dan singer. Pinter/pintar adalah kognitif. Bagaimana membentuk SDM yang cerdas, cerdas dalam knowledge.

Setelah menguasai cageur, bageur dan pinter.  Singer( mawas diri, terampil) adalah pelengkapnya. Konsep-konsep sebelum singer hanyalah konsep jika tidak disertai aplikasi di kenyataan. Singer menekankan pada praktek setelah pemahaman yang ada.

Maka setelah pemaparan di atas diharapkan partisipasi orang Jawa Barat (Sunda) di Indonesia akan meningkat setelah menerapkan konsep filosofi pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara  dan nilai Sunda. Dan pada akhirnya prestasi orang sunda di berbagai aspek kehidupan di tanah kelahirannya akan naik. Terlebih akan naiknya kontribusi Orang Sunda di NKRI.

Itu yang saya lakukan jika menjadi anggota DPD Indonesia dari Jawa Barat. Pendidikan berbasis Nilai Sunda, nilai yang saya pahami dan cintai semenjak kecil.



Posted from WordPress for Android

Selasa, 20 Desember 2011

Mari Membaca Puisi dan Tips Pembacaan

Saya akui, udah ga baca sajak sejak kapan tau…hmm… 4 tahun yang lalu, itu juga baca sajaknya karena ada ujian mata kuliah Foundation of Literature, yang seingat saya Bu Kim (nama dosen yang baik banget, yang udah pensiun) bilang “You read it good, perfectly.” Hehehe *Bangga* *Wajib Bangga*.

The Sick Rose



BY WILLIAM BLAKE





O Rose, thou art sick!

The invisible worm

That flies in the night,

In the howling storm,

Has found out thy bed

Of crimson joy:

And his dark secret love

Does thy life destroy.



Kesalahan pada pembacaan puisi ini oleh beberapa kawan adalah karena ada storm dibaca keras seakan-akan marah. Padahal. ini puisi tentang kesedihan seorang wanita yang kegadisannya direnggut (pemahaman saya sih begitu).


Kemarin iseng sih Uda Esha Tegar Putra kirim voicenote yang membaca sajak… KEREN!!!

Nah sesudah dibacakan puisi oleh Uda, walaupun via voicenote, dia bilang “Bacakan untukku puisi, Kangen-Rendra.” Yah sudah, dengan hati ketar-ketir gara-gara minder (Dia bagus banget bacanya soalnya!) saya bacakan puisinya walau yah, walau Laahaula.

Baca Puisi itu gak gampang loh friends, sepeti yang saya kutip dari beberapa sumber bahwa banyak cara dan alasan kenapa kita membaca puisi, salah satunya adalah karena kesenangan, atau kepuasan diri :)

Well, saya akan rangkum beberapa panduan pembacaan puisi.

1. Lihat judulnya dan pikirkan kira-kira itu tentang apa.

2. BACA PUISINYA... Coba rasakan bagaimana puisi ini akan terdengar di telinga orang lain.

3. Mulai dengan apa yang anda tahu. Beberapa puisi akan sulit dipahami loh, rasanya dan bagaimana dia terdengar akan sangat sulit dimengerti. Saran saya, garis bawahi apa yang anda mengerti dengan highlighter atau marker, sesudah itu pakai warna yang berbeda dan garis bawahi juga apa yang tidak anda pahami.

4. Lalu cek pemahaman anda tentang puisi itu. Bisa berupa, kesan pembacaan, apa yang anda ingat dan apa yang anda pahami tentang puisi tersebut.

5. Selanjutnya (menarik ini, analysis puisi here we come :) ) LIHAT POLA! Perhatikan pengulangan (repetisi) bahasa, citra, suara, warna, atau pengaturan. Tanyakan pada diri, apa yang penyair coba katakan melalui puisi tersebut. :)

6. Carilah perubahan nada, fokus, narator, struktur, suara, pola. Tanyakan: "Apa yang telah berubah? Hal ini mengubah apa di dalam puisi ini?"

7. Mengidentifikasi narator. Tanyakan: Siapa yang berbicara dalam puisi itu? Apa yang kau tahu tentang sang Narator?

8. Periksa lagi pemahaman anda. Ulangi pembacaan puisi (jika bisa, baca dengan keras) dari dari awal hingga akhir, lantas menggarisbawahi (lagi) bagian yang anda belum mengerti. Lantas coba jelaskan puisi itu pada diri sendiri atau orang lain.

9. Temukan saat-saat penting dalam puisi. Saat penting sekecil apapun yang ada dalam deretan syair. Seringkali beberapa kata seperti dalam sebuah puisi untuk puisi mengarahkan pembaca dalam arah baru. Perhatikan juga pemotongan stanza dalam puisi.

10. Pertimbangkan bentuk dan fungsi. Sekarang adalah saat yang tepat untuk melihat lebih kritis pilihan penyair. Apakah penyair menggunakan bentuk spesifik, seperti soneta? Bagaimana bentuk khusus --- misalnya, sebuah soneta memungkinkan mereka untuk mengekspresikan puisi? Apakah beberapa penggunaan majas bahasa digunakan oleh penyair? Contohnya meliputi: enjambment,
assonance, aliterasi, simbol, metafora, atau sindiran. Contoh lain mungkin termasuk penggunaan  kapitalisasi yang tidak biasa, tanda baca (atau tanda baca yang dihilangkan), atau tipografi. Tanyakan. "Bagaimana penyair menggunakan tanda baca dalam puisi itu?"

11. Periksa untuk pemahaman yang lebih jauh. Baca puisi itu lagi keras jika memungkinkan. Kembali ke judul dan tanyalah dirimu tentang apa dan bagaimana puisi itu terkait dengan judul.

Tetap yang ditekankan dari tips di atas adalah pemahaman kita akan sebuah karya. Jadi bukan asal baca flat semua. Enggak kan? Hehehe

Sekian tips saya, saya juga masih belajar, kalau ada yang ditanyakan, sila kirim e-mail ke mahadewishaleh@gmail.com.


Rendra

Kangen


Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku


menghadapi kemerdekaan tanpa cinta


kau tak akan mengerti segala lukaku


kerna luka telah sembunyikan pisaunya.


Membayangkan wajahmu adalah siksa.


Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.


Engkau telah menjadi racun bagi darahku.


Apabila aku dalam kangen dan sepi


itulah berarti


aku tungku tanpa api








Klik disini buat mendengarkan saya bersajak pendek.

Kalau ada yang mau request pembacaan sajak oleh saya, boleh banget… Itung-itung latihan :))

See you when I write again xoxo

D

Senin, 19 Desember 2011

LAPORAN KEPADA @pradewitch-Majelis Sastra Bandung: Pengajian Sastra ke-37

Baru beberapa minggu kemarin saya bertemu dengan kawan lama saya di Facebook Pradewi Tri Chatami (@pradewitch) di Twitter tentunya (setelah migrasi besar-besaran dari Facebook ke Twitter). Dan ini tak terlepas dari kontribusi Esha Tegar Putra (@esha_tegar) yang mempertemukan akun kita berdua (salim sama Uda Esha).

Saya sama TC (Pradewi Tri Chatami) sudah berteman lama di Facebook, dulu kita korban thread gila yang dibikin sama Lingga Kencana Oktaviansyah (@i_i_n_g) hahaha... Rencananya kita mau ketemu dari zaman firaun kapan tau entah tapi gak pernah jadi (karena saya sibuk dan TC jauh lebih sibuk). Pas ketemu di Twitter, kebetulan saya yang sedang "Mandul Karya" ini lagi butuh mood-booster buat nulis, saya tanya TC ada acara Majelis Sastra Bandung gak deket-deket ini? Kebetulan ada, dan ini acara bulanan yang sudah masuk minggu ke 37 (WOW... 3tahun lebih bookkkkk!!)...

Saya yang suka canggung (lebih tepatnya malu pas pertama) ngajakin bala bantuan buat "nemenin" kemudian saya ajak Mamang Agung Sudewo, Tyas Pradiptaning dan Gita Pratiwi(Gita gak dateng, Gita ketiduran, Gita tega... ) :P... Dan datanglah hari minggu...

Saya datang jam 1.30 di Gedung Indonesia Menggugat. Sama 3 Orang teman. Tapi gak ada yang berani masuk... (ngarerakeun kabeh, termasuk uing hahaha) Dan TC pun masih lama da di jalan keneh --"

 

Ini pertemuan pertama saya dengan TC, perdana! Suaranya sih imut, orangnya juga imut, cuma konten pembicaraannya yang gak imut. HIAHAHAHA

Pas dateng masuk disambut oleh beberapa orang dan jajaran buku-buku. Dan dapet Run down acara.

[caption id="attachment_53" align="alignnone" width="117" caption="Rundown Acara MSB ke-37"][/caption]

Liat Run Downnya cuma bisa WOW dan WOW... Orang-orang keren semua dan cuma beberapa yang saya kenal...

Jujur, saya kira cuma diskusi dan baca puisi konvensional yang akan saya temui. Tapi oh tapi.........pembacaannya keren pisan... Gak jauh beda sama yang ada di DKJ!!! Pas dibuka pertama saya gak ada (di luar nungguin TC), pas masuk tau-tau ada asep dan musik dan segala-galanya dan lilin dan WOW KEREN!!!

Yang dateng, jujur gak banyak banget, kurang dari seratus orang kalo itungan kasar saya. Tapi acaranya keren.

 

Ngan, tetep saya sama TC dan Agung kalahkah heureuy diawalnya. Lantas saya sibuk liat yang tampil(sambil pake respiratory mask karena asap rokok), Agung sibuk ngebluetooth lagu, TC sibuk udar-ider. HAHAHA... Di dalem cuma beberapa orang yang saya kenal, serius... Itu jujur menyebalkan... Tapi TC dengan sabar memperkenalkan saya dengan nama "Ini Dewi, Mahadewi." Saya akui orang-orang yang dikenalkan TC sama saya bilang "Oh." (tanda tahu, tapi ragu) cuma satu orang yang benar-benar tidak kenal saya.

 

Begitulah laporan ini saya buat, semoga berterima dengan baik. Dan sampai jumpa lagi yah kawan-kawan sastrawan, penulis, dan pemimpi!!!!!!!

SALAM SASTRA

 

D

Kamis, 01 Desember 2011

Silly Smoker

Ini kan lagi awal bulan… Kemaren pas tanggal 30 November 2011, pas banyak-banyaknya orang gajian. Dan ATM juga bank pasti penuh kan yah… karena payroll mereka dibayarkan via ATM (dan menyebalkannya hal ini, kita ga bisa liat rincian gaji dan mesti repot konfirmasi ke HRD kalo ada potongan ga jelas)…
Saya pun karena mau belanja bulanan, mampirlah ke ATM BCA yang ada di depan Griya Metro… Pas ngantri depan saya ngerokok..diantrian panjang lebih dari 15 orang, ruang terbuka dan merokok…(jujur ini ga punya attitude)…Dan orang dodol ini pas mau ke ATM, si rokoknya ditaro di trash bin yang biasa ada di supermarket (yang tinggi)… bodohnya ga dimatiin dan otomatis saya batuk-batuk… Jujur, awalnya saya ga tau siapa yang ngerokok… tapi yakin yang di depan saya yang ngerokok… saya udah batuk-batuk dan udah ga enak banget gerak, ga mau banget ngisep asep rokok (sepa mau???mati konyol karena rokok aja ga mau, apalagi karena rokok orang yang gak saya kenal…) Udah riweuh lah pokoknya mah… Dan reflek saya senyum sama ibu-ibu di belakang antrian(karena udah rusuh, ke kanan, ke kiri, mundur-mundur, maju) …terus ngomong (dialog bahasa Sunda):
“Hehe, Bu…(jeda 5 detik karena malu) itu rokoknya bau…kenapa gak dimatiin…”,
Si Ibu jawab, “Iya Neng, sayang kayanya…gak dimatiin…padahal matiin aja” (beberapa ibu-ibu dibelakang setuju, apalagi yang bawa anak…)
“Iya Bu, bau banget deh ini…” (gatel pengen nyiram pake aer supaya rokoknya mati)
Otomatis orang yang ngerokok di depan ini pasti ngedenger…Dan dia risih… (emang tuh orang mesti risih karena ga sopan…)…
Lama-lama antrian ini abis dan bagian sesudah dia adalah saya…saya keluar sesudah dia…Saya penasaran sama rokoknya…diambil ato enggak… Nah, ternyata ga diambil…Dan kalo ga diambil..KENAPA GAK DARI AWAL GAK DIMATIIN!! Jadi gak harus saya ngisep tuh aseeeeepppp!!!

Saya cukup mentoleransi perokok, asal, demi apapun, please don’t let the smoke comes to me… Kalo mau mati yah mati aja sendiri gitu… Dan kenapa beberapa perokok susah banget buat gak ngerokok… We give smoker rights to smoke…but why they don’t give us rights to be free from the toxin…???...
Buat Mas yang ngerokok didepan saya kemaren…baca ini yah, dan sadari anda menganggu beberapa orang kemarin…Dan untuk para perokok… Tolong hargai hak kami, karena kamipun telah jauh-jauh hari menghargai hak anda…
Saya beruntung punya temen yang tau saya gak suka asep rokok… mereka selalu minta izin buat ngerokok….
Friend:”D, lo gapapa gue ngerokok di sini?”
Dewi: “Gapapa santai aja”
Walaupun akhirnya saya ato dia meninggalkan ruangan pastinya…
Tapi setidaknya, dia punya attitude…dan gak ada yang ngejual attitude…

Sekian, selamat menikmati hidup sehat anda 
D…

Selasa, 29 November 2011

Sastra dan Semiotika-Kajian Intertextuality… When Literature Works Beyond…

Oke, semalam saya overheard alias nguping (hahahaha) pembicaraan dua orang kawan baru saya (sesama penyuka sajak @iedateddy dan @rizkytp ) di timeline saya. Mereka membicarakan tentang kesamaan dalam suatu karya sastra. Dan saya nyelonong dengan pede-nya bilang bahwa itu intertextuality. Dan sebagai pertanggung jawaban ceplosan saya, mesti dong menjelaskan apa itu intertextuality and both of them demand it (penasaran).

Sebenarnya, jujur dari hati yang terdalam saya pengen ngomongnya kemaren, tapi kemaren kepala dan badan udah ga sync sama sekali. So this is it, intertextuality.

Pemahaman ini jujur saya dapatkan dibangku perkuliahan…kelas semiotics and semiology, literary theories, dan cultural studies (yang dirasa sangaaaaaaaat kurang).  Saussure (seorang linguist ternama, ahli semiotics) menekankan adanya hubungan pada setiap simbol (simbol adalah segala sesuatu yang memiliki value, arti dan makna). Dan setiap simbol, secara sederhana akan saling mempengaruhi satu sama lain. Ini adalah dasar pemahaman intertextuality.

Di sini saya tidak akan berbicara panjang tentang structuralism, signified and signifiers. Karena jujur akan sangat rumit. Dan saya ingin menampilkan penjelasan yang sesederhana mungkin (yang saya pahami).

Saya mengartikan intertextuality, dalam artian sederhana adalah pembacaan text yang ditafsirkan oleh text lain. Dan ini menjadi dasar dari pernyataan “There is none original in this world.” Tidak ada yang namanya orisinalitas karena pada dasarnya segala sesuatu di pengaruhi satu sama lain. Seseorang bisa membuat sesuatu karena dia, sadar ataupun tidak sadar, dipengaruhi oleh hal lain ketika berinteraksi dengan dunia.

As quoted from Julia Kristeva,  “each word (text) is an intersection of words (texts) where at least one other word (text) can be read...any text is the absorption and transformation of another. The notion of intertextuality replaces that of intersubjectivity, and poetic language is read as at least double”-

Simbol, dalam hal ini kata, memiliki hubungan dengan minimal satu kata lainnya sehingga bisa dimengerti (berlaku untuk kata konotatif, denotatif dan lainnya). Kata memiliki sifat menyerap dan berubah sehingga membawa arti lainnya.

Hal ini pun memungkinkan sebuah text memiliki diksi yang sama. Text jika diartikan sebagai sesuatu yang dapat dibaca bisa dimaknai sebagai sejarah dan lainnya. Jadi intinya intertextuality adalah memahami arti dari kata dalam suatu kumpulan kata (text) dengan menyadur kepada text lainnya.

Saya buatkan contoh simple dari intertextualitas di sini (Ini yang paling saya ingat dan maaf pakai bahasa Inggris nih contohnya, ahahaha *gak mau ribet dot kom*:

 

 

The Negro Speaks of Rivers

 

I've known rivers:

I've known rivers ancient as the world and older than the

flow of human blood in human veins.

My soul has grown deep like the rivers.

I bathed in the Euphrates when dawns were young.

I built my hut near the Congo and it lulled me to sleep.

I looked upon the Nile and raised the pyramids above it.

I heard the singing of the Mississippi when Abe Lincoln

went down to New Orleans, and I've seen its muddy

bosom turn all golden in the sunset.

I've known rivers:

Ancient, dusky rivers.

My soul has grown deep like the rivers.

Saya tidak akan berbicara banyak. Hanya saja silakan intertextual dengan menggunakan bahan sejarah Amerika di abad 19-20… Dan anda akan memahami… Setiap kata yang saya bold memiliki intertextualitas juga… find it out and tell me… oke readers??
kalau ada hal lain yang mau ditanyakan atau ada yang mau menjawab intertextuality di atas kirimkan pesan anda ke mahadewishaleh@gmail.com


Many thanks readers....

See you when I write again
D

Minggu, 27 November 2011

Workshop Puisi

Via: Partai Penulis Puisi (Doddi Ahmad F)

 

 

Undangan terbuka: bagi kawan-kawa n

yang sedang belajar menulis puisi dan

cerpen, atau sedang belajar

musikalisasi puisi, yang sekiranya

tertarik mengikuti workshop penulisan

puisi dan cerpen serta musikalisasi

puisi, dapat mendaftar melalui email:

ahmadun.yeha@gmail .com ,

bidangpm@yahoo .com, dan doddi@

situseni.com .

GRATIS, GRATIS

Workshop akan disampaikan pada

tanggal 8 Desember 2011, mulai pukul

09.00 - 14.00, ...di Galeri Nasional

Indonesia, Jl. Medan Merdeka Timur

No. 14, Jakarta Pusat.

Dengan pemateri:

1. penulisan puisi: Acep Zamzam Noor,

Jamal D. Rahman, Diah Hadaning

2. Penulisan cerpen: Triyanto

Triwikromo, Joni Ariadinata, Zen Hai,

3. Musikalisasi puisi: Ana Sanggar

Matahari, Shobur Pur, Arie KPIN.

Catatan:

Selama workshop akan mendapatkan

makalah, konsumsi, dan uang saku

secukupnya.

Posted from WordPress for Android

Senin, 21 November 2011

Sushi (Recommended Resto and Table Manner)

Oke, ngaku deh saya kurang paham gimana caranya memakan makanan dari Jepang. Dan jujur buat saya yang pernah mempelajari Western Table Manner (US and UK), table manner versi Jepang ini membingungkan...

Setelah dibaca dengan sangat lama dan dari sumber yang tentunya banyak saya putuskan untuk merangkumnya di sini. (Ini versi saya karena saya bingung)

Oke, sushi makanan Jepang yang paling disukai dan mulai banyak variant nya di dunia ini.

Yang namanya Jepang namanya minum teh aja ada aturannya loh... Yah inilah aturan memakan sushi:

1. Ketika kita datang ke restoran Sushi (ex. Sushi Tei), bakal disambut sama pelayannya ngucapin salam kaya (Ohayoo, Konichiwa dll...) Ga usah dijawab... Cukup nyengir karena itu kewajiban mereka.
2. Begitu pas nyampe meja, pesan makanan. Jangan nanya, "What fresh today?" itu gak sopan karena dianggap merendahkan chef dan restorannya. Resto yang bagus sih gak akan mungkin nyiapin daging sushi yang gak segar. Paling ntar kalo dia nawarin sushi yah itu ambil aja.

3. Nah kita tinggal nunggu ampe dateng. Ketika makanan datang, buka sumpitnya dan jangan digosok-gosok! (Ga sopan karena dianggap merendahkan restoran, kalo ga ada rambut bambunya yang tersisa ga usah di bersihin. Kalo emang jelek sumpitnya bersihin pelan aja).

Ucapkan bissmillah sebelum makan itu wajib! Kalo makan sushi pakai ujung yang lebih tipis/kecil. Kalo ngambil sushi pake ujung yang lebih besar (di balik, biar ludahnya ga nyampur)

4. Ada yang namanya kecap (asin dan manis), kecap ini cukup kamu tuang ke wadah kecil (Boleh dicampur, tapi jangan banyak-banyak karena dianggap pemborosan. Kalau kurang tinggal tambah). Kecap ini cara makan dengan sushinya beda-beda, tergantung sama jenis sushinya. Ada beberapa macam sushi. Saya ga hapal namanya tapi saya coba deskripsikan yah:

-Sushi dengan lembaran daging di atas (Di sushi tei namanya salmon sushi) Ini sushi yang ketika dimakan cukup dicocol bagian dagingnya (Bukan nasinya, karena nanti dikhawatirkan hancur dan rasanya gak kerasa *cenderung terasa kecapnya*) Bisa dimakan langsung dengan tangan/dicomot.
-Namanya biasanya Salmon Sushi Maki (Ini sushi yang dibungkus noro). Bisa dicocol dibagian mana aja, tapi inget. Jangan sampe bagian nasinya kena.Bisa dimakan langsung dengan tangan/dicomot.
-Ketiga ini menu yang suka ada di resto sushi, namanya sashimi. Sashimi ini dimakan HARUS pake sumpit! Kalo ga bisa pake sumpit, ga boleh makan sashimi (ga sopan).

5. Ada yang namanya acar jahe (kalo di sushi tei dia warna pink yah). Nah dia itu buat penetralisir rasa sushi kalo kita makan banyak macemnya. Dimakannya kalo kita mulai ganti macem sushi.

6. Yang saya bingung apa? WASABI! Some says kita bisa campur dengan kecap langsung. Tapi traditionally gak boleh. Ditambah beberapa sushi ga boleh pake wasabi (karena udah dikasi wasabi ama chefnya). Beberapa orang juga bilang, tinggal dicolekkan dikit wasabi ke sushi dan langsung dimakan (tapi saya ga paham mana sushi yang dikasi wasabi mana yang enggak, kalo ga salah sih si Salmon maki yang ga boleh)Karena ini lah, saya memutuskan untuk tidak menggunakan wasabi. Kenapa? Ga suka wasabi dan daripada salah? Tapi untuk sashimi, ini jelas kalo mau pake wasabi tinggal colekin dikit. Setelah itu cocol ke kecap.

7. Kalau sumpit ga dipake, jangan ditaruh di atas gelas. Ini ga sopan. Apalagi ditusukkan ke dalam nasi/makanan (ini menunjjukan rasa berkabung). Kalo ga dipake, taro di piring makan atau tempat saus. Make sure ujungngnya ga kena meja (khawatir kotor). Dan kalo udah selesai, masukan lagi sumpit ke wadahnya. Cukup setengah wadah dan gulung (ini tanda sumpitnya udah dipake.

8. Terakhir, piring kita harus bersih! Ga boleh nyisa. Karena itu artinya ga sopan (dianggap makanannya ga enak). Sampe telur salmon yang ada juga mesti bersih banget.

Lalu ucapkan Alhamdulillah selesai makan. Udah sih gitu aja, yang bikin bingung cuma wasabi. Hahaha.

Recommended Sushi Resto:

Buat saya sih, Sushi no. 1 di Bandung itu Sushi Tei, karena salmonnya ga anyir (saya memakan yang mentah juga kok). Range harga 9-200rb... Kalo mau irit sih pesen sushi dengan piring warna putih, biru dan kuning. Air nya ocha aja, ini gratis. HAHAHA.

Yang kedua Sushi Groove, dia punya semacam pizza sushi yang saya suka. Dia agak mahal sih dengan kualitas di bawah sushi tei.

Yang ketiga ini Sushi Teio, makan di sana nyante, karena konsepnya bukan Resto. Melainkan warung pinggir jalan. Range harga 9-30rb... Dia bisa kasih porsi besar (8potong) ato medium (6potong)

Thanks for Reading,

D

Rabu, 16 November 2011

Bersajak=GALAU? ELO yang GALAU!

Ini yang dibilang para penulis tentang kegalauan, atau apa yang mereka lakukan waktu galau:

"Sajaksajak/prosa di blog bukan semata2 krn galau. Kalo galau beneran saya biasa salto *benerin poni*" @iedateddy

"Yang jelas sih yg blg kita orang bersajak itu krn galau/jatuh cinta sesama akun, itu mah cetek pola pikirnya. coba digali lagi." @raypiero

Oke, jujur saya tulis ini karena saya irritated sama beberapa orang yang bilang bahwa bersajak dalam social media itu galau (entah di akun twitter saya @MahadewiShaleh atau akun lainnya). Yang saya ragukan adalah yakin kita para pembuat sajak pendek ini yang galau? Atau mereka seenaknya aja bilang kita galau? Atau bahkan sebenernya mereka yang galau?



Yah entah deh sebenernya yang mana yang bener. Karena kalau mau jujur, KITA (para penulis sajak pendek ini) GAK NULIS SAJAK KARENA GALAU SEMATA!!! Kita cuma memanfaatkan apa yang kita punya dan itu gratis! Gak semua yang namanya sajak itu mesti dibukukan, toh pada dari sejak zaman Nabi Adam ampe sekarang pun yang namanya sajak ga mesti ditulis di buku terus lo namain BUKU SAJAK baru namanya sajak. Emang kita ga selalu melabeli apa yang mereka bilang "lagi nge-galau" itu sebagai sajak. Tapi yah mbok dipikir dulu. Lagian rugi kali kalo kita lagi bersajak dan tiba-tiba dikatain galau.

Nah jujur, saya pernah ngalamin ini sekitar satu tahun yang lalu deh yah. Waktu itu saya post di akun FB saya Mahadewi S. Shaleh Chandradiredja, sebuah puisi, tapi dasar karena yang namanya males masukin note, saya tulis di status. Yang bikin heran, yang namanya status itu "SHARE" jadi anggapan saya sih normal, bahwa saya cuma mau SHARING puisi. Eh beberapa menit kemudian, chat, pesan dan komentarnya penuh sama kata-kata "Kamu kenapa?" (ini sih jujur masih mending...masih bisa dijawab "Gapapa say, cuma pengen nulis.") Nah yang parah, kalo udah ada yang dengan belagunya dia bilang..."Lo galau!!!" (yang saya biarkan saja karena saya males urusan sama orang kaya gitu.) Dan jujur, puisi ini sudah di published di media surat kabar terbesar di Jawa Barat. Itu artinya, jelas sejelas-jelasnya jelas, bahwa itu bukan status galau, tapi SAJAK atau PUISI!

Secara hakikat dan asal-usul bahasa, as quoted from Saussure, "Language constructed our world." Yep, BENER banget!!! Emang... Tapi gak semata-mata saya bikin puisi sedih terus saya sedih beneran, gak semata-mata saya bikin puisi jatuh cinta sampe terbentuk imaji gue jatuh cinta itu beneran gue jatuh cinta! Somehow, itu emang berasal dari kita, tapi bisa pada saat yang lampau, bisa juga dari apa yang kita lihat, bisa jadi itu juga adalah apa yang kita dapet dari orang lain.

Pada dasarnya orang punya banyak alasan menulis, salah satunya bisa jadi lo lagi galau. Iya emang bener, tapi kaya apa tulisan orang galau??

Ini tulisan orang galau:

Gue benci ama lo! Lo menuhin news feed gue, timeline gue sama kata-kata ga penting! Sama tweet lebay dan status alay!

Ini versi orang bersajak:

Tuhan, betapa sempit dunia ini. Lini masa ku tak berputar dengan baik. Dia memenuhinya dengan sejumput kata-kata hambar tanpa makna.

SEE!!! Lo liat bedanya kagak?? Gak liat??

Aku buatin lagi.... Ini versi galau:

Apa salah saya, saya kangen dia, tapi dia gak kangen aku. Ya sudah, aku akan tetep kangen kamu kok.

Ini lagi bersajak:

Rinduku tak berbalas, bagaikan mentari dikejauhan merindukan bumi. Walaupun tertutup awan, rinduku akan tetap bersinar.

Masih ga ngerti? Lo skip deh contoh-contoh itu terus email saya mahadewishaleh@gmail.com

Emang menulis itu asyik sodara-sodara... Menulis itu bisa menenangkan jiwa, karena bisa jadi penyalur emosi yang baik. Hard to show it, Write it down! Emang bener kan kan kan kan...!!! Faktanya yah begitu, masi banyak alasan lain, my dearest readers. Kita menulis karena kita berbagi (apapun yang kita punya, dalam hal ini pengalaman dan perasaan). Menulis adalah ajang menghibur diri, gak heran ini adalah hobby orang kebanyakan, modalnya pun paling mahal cuma listrik dan koneksi internet (lainnya, pena dan selembar kertas). Menulis itu membuat kita dikenal banyak orang. Dan ini yang terakhir, tujuan terakhir menulis adalah DAPET DUIT!

Nah see??? Mohon dipahami baik-baik. Perlu banyak teori untuk mengatakan bahwa seseorang sedang galau atau tidak ketika menulis, dan itu melelahkan. Dan kenapa kita harus menciptakan atmosphere keburukan dengan mencap orang galau? Padahal kita bisa menikmati sajak-sajak pendek itu? Iya kan kan kan??

Many thanks (for reading this piece of writing).

See you again when I write... :) :) :) :)

PS: Maaf, buat yang dicantumkan akun twitternya di atas, saya terinspirasi oleh kalian dan lupa minta izin *siap-siap terkenal... kikikiki :P*

Senin, 07 November 2011

Rindu Tak Berkesudahan

Rindu ini tak berkesudahan
Rindu tak berkesudahan pada nyala lilin hangat 8 tahun yang lalu...

Rindu tak berkesudahan tak mengenal rasa hilang...

Rindu yang ditiap malam-malamnya menjelma menjadi cinta...

Rindu tak berkesudahan padamu...sahabatku... Cinta pertamaku....

Senin, 31 Oktober 2011

MY DREAM- Write Down Your Dreams

I feel totally mellow tonight,
kenapa? Well, I’m in my hard
time.. Saya
belum lulus… saya tertekan oleh
banyak hal dan yah, mungkin akan
terdengar
lemah… Tapi sungguh saya
depresi… Yah malem ini aja sih
semoga…dan sungguh
gak mau keterusan ampe besok-
besok nya *amit -amit* …
Lalu, sampai suatu ketika, di
twitter saya, malam ini saya
menemukan sebuah
post yang mengingatkan saya
tentang mimpi…ketika saya mulai
mengabaikannyua
satu persatu…


Everything I've been wanting for a
long time always happens when
I've
stopped wanting it and actually
really caring about it. @tifatifo


Dan saya membongkar beberapa
catatan saya. Dan saya menemukan
sebuah
catatan belum selesai tentang
mimpi.. judulnya…




write down your dreams come
true and the other will follow…


What can I say??? Saya cengo dan
terperangah melihat isinya,
sekaligus
pengen nangis… Saya terkejut
dengan keadaan saya saat ini yang
sangat
pesimis, lemah, gak mau move on,
dan pemalas luar biasa… Saya ingat
pada
saat catatan itu dibuat saya adalah
wanita yang sangat bersemangat…
yang
sangat OPTIMIS… yang selalu
melihat segalanya dari sisi baik…
*dan kembali
ke diri saya yang sekaran*, saya
merasa sangat …. Tidak berarti?
Yah… bener
banget!!
I am trying to focus on my dreams.
Dan saya gagal… Memalukan… Dan
saya
hanya bisa menulis… Kenapa saya
menulis mulai dari sini? Dari blog
ini…??
Karena ini semua lah yang memulai
banyak mimpi yang saya miliki…
Saya tahu
dengan jelas tulisan saya tidak
terlalu bagus… saya bukan orang
yang bisa
membuat semua orang terdorong,
menjadi motovator luar biasa atau
apalah
namanya… Tapi dari tulisan lah
semua nya saya mulai… Saya mulai
mecoba
menyusun mimpi saya yang
berserakan, dari awal… Because in
the beginning it
says….write down your dreams
come true and the other will
follow…
Mimpi saya, yang sudah tercapai,
asli gak macem-macem kok… Dari
kecil saya
pengen banget bisa bahasa inggris
… Dan yesssss… dengan nilai
TOEFL saya
yang di atas 500 ini saya bisa
dikatakan bisa menggunakan
bahasa inggris
*walaupun saya akui saya masih
sangat belepotan!*
Itu satu, yang kedua, waktu SD
saya suka ngiri dan terdorong kalo
liat
tulisan orang lain yang ada di PR
(pikiran Rakyat- Koran terbesar di
JAWA
BARAT)… ngiriiii bangetttttt
bangettt bangeeeeetttt…. And saya
berharap
pengen banget nama saya ada di
Koran itu.. dan pada akhirnya
sekarang..
beberapa puisi dan artikel saya
sudah diterbitkan di Koran itu…
(artikelnya
malahan saya liat ada jadi bahan
referensi… jujur saya senang dan
bangga)
Yang ke tiga, saya selalu mimpi
buat bisa jadi wanita mandiri dan
melakukan
apa-apa sendiri… bisa beli barang-
barang yang di butuhkan sendiri
dan
tebebas dari cap anak sombong
yang cuma bisa ngebanggain
pemberian orang
tuanya *seakan itu adalah usaha
dia sendiri*… Yeah saya bisa,
walaupun saya
gak sejago orang-orang lain dalam
mencari uang… dari zaman SMP
saya udah
jual-jualin barang MLM punya
tante saya… bisa nabung buat beli
banyaaaaaaaaaakkk barang!
Bangganya bukan main dari zaman
SMP… dan semua HP
yang saya punya, kecuali yang
pertama, beberapa nokia, BB dan
android
adalah hasil usaha saya sendiri…
saya berwirausaha.. menjadi
beautician,
seorang penjual barang-barang
kecantikan dan kosmetik…sampai
sekarang….
Sekian flash back nya dan saya
akan menuliskan mimpi saya
selanjutnya…
Di usia ini saya ingin:
1. LULUS dalam 9 semester sajah
… GAK LEBIH…
2. Saya pengen bisa beberapa
bahasa asing, untuk apa? Modal
jadi
jurnalis… pengen banget pergi ke
negeri sebrang jadi reporter buat
piala
Dunia…kemana???
BRAZILLLLLLLL!!
3. Ga pengen punya lelaki ganteng
dan kaya sebagai pendamping
hidup…
cukup seiman, sholeh, smart, setia
dan sejahtera… itu yang saya sebut
5 S…
hahhahaahah….
4. Menikah gak lebih dari umur
24… kikkiikiikiiki.. Amin Yaa
Rabb. .
5. Ini dari kecil nih, saya pengen
jadi Prof… walaupun
kedengerannya
ngeyel,, tapi yah .. saya pengen
banget hahaha…
Untuk siapapun yang membaca ini..
saya minta aminnya supaya
didenger Alloh….
Sekian. Bukan berarti mimpi saya
Cuma segini tok… Engga.. tapi
setidaknya
dalam jangka 5 tahun kedepan ini
yang bisa saya bilang di sini ya ini..
sisanya, sulit untuk dituliskan
dalam kata-kata .. #eaa ..



Cukuplah Alloh sebagai saksi
Cukuplah Alloh sebagai
pendamping hidup dalam sepi
Cukuplah Alloh sebagai penolong
dalam sunyi
Cukuplah Alloh menjadi
penghubung antara aku dan lelaki
yang mencintaiku
karena- Nya….




Posted from WordPress for Android

Kamis, 27 Oktober 2011

SUMPAH PEMUDA , Sepenggal Kisahdan Kebanggan

SUMPAH PEMUDA , Sepenggal Kisah
dan Kebanggan
Pagi  ini pas buka twitter ( setelah olah
raga dan lain sebagainya) saya sadar
bahwa hari ini tanggal 28 Oktober
2011… tepat berrrpuluhh puluh
tahun yang lalu … tepatnya..males
ngitung… Eh enggak deng, gak boleh
males, karena ini Hari Sumpah
Pemuda… kikikiki…. Tepat 83 Tahun
yang lalu …Alasan kenapa saya tulis ini
karena, oke saya ngaku…saya pengen
kalian tahu betapa pentingnya
Sumpah Pemuda… dan biar Sumpah
Pemuda itu gak jadi sampah timeline
twiter…
Sumpah Pemuda, percaya gak
percaya adalah salah satu sejarah
Indonesia yang juga menjadi bagian
penting dari sejarah dunia.. Awalnya
Sumpah Pemuda adalah gagasan
dari PPPI (Perhimpunan Pelajar-
Pelajar Indonesia) . Sumpah Pemuda
yang kita peringati sekarang adalah
hasil dari Kongres Pemuda II bukan
yang pertama. Kenapa? Karena
menurut sejarah alasan
diadakannnya Kongres Pemuda I
adalah untuk menyatukan
perjuangan bangsa (bukan Negara
tapi bangsa) secara nasional. Kongres
Pemuda I hanya dihadiri perwakilan
dari beberapa daerah saja, bukan dari
seluruh Indonesia (tahun 1926, dan
dihadiri oleh pemuda dari Jawa,
Sumatra dan Indonesia barat). Oleh
karenanya, diadakan Kongres
Pemuda II untuk menghimpun
persatuan yang lebih besar.
Kongres Pemuda II ini, sebagaimana
dikatakan diatas adalah usulan PPPI.
Kongres ini berlangsung dari tanggal
27-28 Oktober 1928. Dan hasil dari
kongres itulah yang sekarang selalu
kita peringati, SUMPAH PEMUDA.
Inilah isi SUMPAH PEMUDA tersebut:


Pertama

Kami poetera dan poeteri
Indonesia, mengakoe
bertoempah darah jang satoe,
tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri
Indonesia, mengakoe berbangsa
jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri
Indonesia, mendjoendjoeng
bahasa persatoean, bahasa
Indonesia.

Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang
Disempurnakan :

Pertama

Kami putra dan putri Indonesia,
mengaku bertumpah darah yang
satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia,
mengaku berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia,
menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.

Terdapat ratusan undangan dalam
KONGRES PEMUDA II ini. Dan tak
dapat dipungkiri, dari sanalah para
pemuda memiliki dorongan untuk
melakukan hal lebih ! Dan hal itulah
yang menjadikan mereka tokoh
penting. Inilah tokoh penting tersebut:
ALI SASTROAMIDJOJO adalah salah
satu bapak bangs yang hebat. Dia
salah satu tokoh yang ada dalam
Kongres Pemuda II. Pak Ali Sastro ini
adaah Perdana Menteri Indonesia
yang kemudian menjadi wakil dalam
persidangan KOLOMBO. Dalam
persidangan ini Pak Ali Sastro
menyampaikan usulan bahwa perlu
dibentuk suatu perhimpunan Negara
ASIA-AFRIKA untuk kesatuan Negara -
negara yang baru di merdekakan dari
jajahan ini. Dan atas gagasan inilah
diselenggarakan KTT Asia-Afrika yang
dampaknya meluas di kedua benua
tersebut. Negara yang merdeka
semakin bertambah, dan kesatuan
untuk saling membantu sesama
semakin tinggi .
Selain Pak Ali Sastro , masih banyak
lagi tokoh lainnya, seperti
Muhammad Yamin. Pak Muh. Yamin
ini selain politikus, sarjana hokum, dia
juga adalah sastrawan loh ( kedip_
kedip bangga). Dalam hal sumpah
pemuda itu sendiri beliau adalah
tokoh yang dengan sungguh-
sungghu mengusulkan pada kongres
agar mennjadikan Bahasa Indonesia
bahasa pemersatu dan resmi.
Jadi tau dong sekarang kalo sumpah
pemuda itu penting banget. Gak ada
sumpah pemuda, yah gak aka nada
peristiwa di atas itu. Gak ada sedikit
pun alas an kita gak bangga sama
Negara ini, sama bangsa ini .. ditengah
carut marut para tetua di atas, yah kita
sebagai anak muda gak boleh kalah
dong!! Benang yang kusut itu dari
bawah kita benahi , sehingga nnati
suatu hari kalau kita ada diatas, kita
gak akan kusut lagi … kita akan bias
menciptakan Indonesia yang jauh
lebih baik… . Dan ini bukan mimpi…
SALAM SUMPAH PEMUDA!
(dari berbagai sumber, dengan revisi.
Jika terdapat kesalahan informs
dalam artikel ini, silakan email saya di:
mahadewishaleh@gmail.com )

Selasa, 25 Oktober 2011

Puisiku: Pertemuan Kecil dari Masa Lalu

Ini puisi lama saya, sengaja dipindahkan kemari agar jejaknya tidak hilang.


Published on Pikiran Rakyat March 7th, 2011. . .


Pikiran Rakyat


7 Maret 2010


Dapur Hatiku Ramai Hari Ini


Aku masih sibuk bermimpi tentang gula-gula
dan bibirmu yang manis. Berkhayal terbang
bersama wangi nirwana dari bau roti
serta wangi tubuhmu yang aku rindukan.


Kini aku menghangatkan oven di hatiku,
mengharapkan donat yang empuk dan merindukan
pelukmu sekali lagi sambil mengingatmu
ketika melelehkan hatiku untuk pertama kali.


Sungguh, setiap kali kalbuku retak,
kau merekatnya dengan selai cokelat termanis
tanpa membuatnya hancur. Sekarang aku tinggal


menghias kue tartku dengan strawberry
agar aku siap karnaval dengan sentuhan jemarimu
di tiap lekuk tubuhku. Coba kau ulang sekali lagi.


2010


Monolog Sehabis Hujan


Tak lagi terlukis mentari sehabis hujan
Aku hampir lupa bagaimana dia menari di langit
bersama ketujuh perinya


Aku rindu warna merahnya, membakarku
menjaga mimpiku menjadi nyata
Aku ingin berkawan dengan jingga,
agar berani berpapasan dengan asam jeruk kehidupan


Aku ingin berteduh di hijaunya,
agar hatiku sejuk dalam selasar hidup,
Aku mendambakan birunya yang sewarna langit


Aku mencintai pelangi yang kurindukan.
Yang menuntunku ke arah langit.


Melangkah di awan dan bersahabat
dengan para ksatria langit.


Bertemu mentari, menceritakan bumi
dan kekasihku.


Aku rindu pelangi, kawan,
aku menunggumu dan ketujuh perimu.


2010


Ketika Membunuh Semut


Di mana letak keadilan?
Ketika tangisan dianggap dosa
dan berkelakar penuh amarah
adalah suci?
Di manakah keadilan?
Ketika membunuh seekor semut
lebih hina dina dari menyakiti hati
sebarisan peri bumi?


Di manakah keadilan?
Saat yang kuat selalu menang
di atas kesalahannya, dan menutup mata
atas kebenaran sebiji salak?


Di mana letak keadilan?!
Saat perawan suci terluka
di malam pengantinnya?


Di mana letak keadilan?
Saat aku berlari,
dan tak sedikit pun
jarak kutempuh?


Aku ingin mencarinya tanpa jeda.
Tapi akankah berbuah jawaban?
Sekarang aku tak adil
pada rasa ingin tahuku sendiri.


Haruskah aku berhenti bertanya
tentang keadilan karena tak tahu
di mana jawabannya?
Beri tahu aku, di manakah
keadilan itu hidup?


2010


Totalitas Mati


Jika mati bisa membunuh cinta
Aku akan segera menikamkan pisau
tepat di dada. Tapi, jika tetap hidup,
aku akan memasung diri di neraka


Demi hujan yang turun di hari senja
Dengarkan sumpahku di halaman surga


Aku tak mau mengenal kasih lagi
seakan aku adalah mati
Takkan ada hangat lagi di hati
Biarlah jantungku berhenti
Menghitung kinanti
Hingga mata tak lagi mencari


Dan kaki tak lagi berdaya
Hanya siang berganti malam
yang aku agungkan


Tak peduli musim
Tak peduli waktu
Tak peduli ada
Tak peduli nyata


Aku total, mati,
agar bisa hidup
dalam pedih


2010


----------------



Alhamdulillah dan terima kasih..



Tawar Menawar

Aku berlindung kepada Alloh dari sepi mendalam yang mengerogoti hati...
Dengan nama Alloh yang menghangatkan setiap lapisan hati dan menyamankan setiap nafas yang mengalun dan terhirup di hidup ini...


Sesungguhnya dengan semua tantangan yang membuat hati begitu gempita aku tetap merasa sepi di dalamnya...


Yaa Rabb... Dengan dua malaikat yang menjagaku ini, bukankah mestinya aku merasa tenang dan damai walau mereka hanya mencatat apa yang aku lakukan??


Aku ingin mengajukan penawaran hidup...


Bahwa jika kau menjadikan beberapa rizkiku yang hanya beberapa tarikan nafas itu menjauh atau tertunda dalam perjalanannya... Mohon dekatkan padaku agar aku tenang...


Bahwa jika rasa sepi ini tak pernah memudar, semakin mendalam ataupun menggerogoti hati...aku mohon hilangkanlah kesepian ini...hadirkanlah padaku sosok yang berjalan dijalanmu...


Bukan semata sosok yang gagah dan menawan...tapi yang mencintaiku karena Mu...yang dapat mengajari aku mencintai Mu jauh lebih besar dari sekarang...


Hanya Engkau Sang Maha Benar, Maha dari segala Maha...

aku rindu menulis

mari mulai!

Jumat, 12 Agustus 2011

Untuk Dia: Kekasih dan Kopi

Untuk dia, yang menjadikan segelas kopi kekasihnya di pagi, siang dan malamnya

Aku tidak sedang ingin berfilosofi tentang secangkir kopi yang tidak aku minum selama bertahun-tahun.
Kopi yang seakan kau jadikan candu, yang kau rindukan, yang kau jadikan kekasih...dan kau yang aku jadikan dalam hatiku satu-satunya kekasihku...

Bagaikan caffein di dalam segelas kopi, kau memacu jantungku dengan cepat.
Seakan berlari cepat dengan nafas penuh dan impian setinggi tujuh lapis langit...aku mengejar mimpi-mimpi imajiner sebatas cinta yang hidup...
Dalam rasa pahit di tiap teguknya, dan sensasi getir yang tipis ditiap tetes terakhirnya dalam secangkir rindu yang sederhana..
Rasanya tanpa gula sedikitpun, bibir ku dapat tersenyum tipis dan layaknya mencandumu...aku menginginkanmu setiap saat...

Rasanya, dengan engkau sebagai kopi dan candu ku..hanya butuh tiga detik untuk kembali mencintaimu...
Sayangnya, aku tidak menjadikanmu kekasihku di pagi, siang, dan malamku layaknya engkau menjadikan kopimu kekasihmu...
Jika aku punya untuk bernafas selama satu putaran bulan dalam sehari...maka seluruhnya akan aku habiskan untuk mencintaimu sebagai kekasihku...


PS: hanya butuh tiga detik untuk mencintaimu.. Lalu 24 jam sehari dan 7 hari seminggu untuk menikmati rindu tanpa dasar..